Selamat hari minggu sahabat Indonesia, pada siang hari ini penulis ingin berbagi posting yang bisa dibaca oleh pembaca yang pada hari ini mengikuti Misa 17 Agustus di paroki/stasi/kapela masing-masing. Pasti tau dong pada misa minggu ini bacaan pertama dari kitab Putera Sirakh, bacaan kedua dari Surat Pertama Rasul Petrus dan Bacaan Injil dari Matius. Dan hari ini saya akan memposting salah satu bacaan pada misa minggu ini yaitu bacaan pertama dari Kitab Putera Sirakh.
Bacaan pertama
Janganlah terpengaruh oleh nafsu kuasa
Pembacaan dari kitab Putera Sirakh
Seorang penguasa yang bijaksana menjamin ketertiban dalam masyarakat, dan raja yang budiman memerintah dengan aman sentosa. Sebagaimana sikap dan tingkah laku para pejabat pemerintah, demikian pula seluruh rakyat; dan sebagaimana para pembesra kota, demikian pula semua penduduk. Raja yang tak bertanggung jawab membinasakan rakyat, tetapi para pembesar yang arif menjamin perkembangan negeri. Tuhanlah yang memerintah atas seluruh dunia. Dia yang mengangkat seluruh penguasa pada waktunya. Tuhan yang memberikan hasil gemilang kepada usaha manusia. Dia yang memurnikan martabat luhur kepada para pembesar. Hai para penguasa, jangan membenci sesama, apapun kesalahannya; dan dalam tindakan-tindakan jangan terpengaruh oleh nafsu kuasa. Baik Tuhan maupun manusia menolak orang yang sombong, dan penguasa yang sewenang-wenang digolongkan diantara para penjahat. Bila pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa lain, sebabnya ialah ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan afsu uang.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah
Begitulah tulisan yang tertera dalam kitab Putera Sirakh, sekarang saya ingin menafsirnya sesuai dengan keadaan Indonesia saat ini yang sedang dalam masa menunggu hasil pesta demokrasi yang telah terjadi beberapa minggu yang lalu. Semua lapisan masyarakat Indonesia pastinya mau dan ingin sekali memiliki seorang pemimpin yang arif dan bijaksana agara masyarakat Indonesia hidup dalam kemakmuran, kebahagiaan dan kesukacitaan dalam nama Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, sebelum memilih pemimpin, kita juga harus tau bagaimana, siapa dan apa latar belakang pemimpin yang akan kita pilih agar kita tidak salah memilih. Jangan sampai kita memilih seorang pemimpin yang ingin berkuasa dan tidak memperdulikan rakyatnya yang telah mendukung akibat banyaknya janji seoang pemimpin membuat rakyat berpikir bahwa dia adalah sosok pemimpin yang akan membuat rakyat Indonesia menuju sebuah gerbang kebahagiaan namun semuanya itu adalah omong kosong belaka atau janji manis dimulut tapi tidak di laksanakan atau Iman tanpa perbuatan adalah mati.
Sekian posting saya hari ini, mau menafsir lebih dalam makna yang tersurat atau tersirat dalam isi bacaan tersebut tapi saya belum tau sepenuhnya karna saya masih belajar. Maaf jika ada yang salah karena no body perfect in a world. Happy sunday and Jesus bless us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar